Minggu, 24 Juni 2012

Kepanduan


LORD ROBERT BADEN POWELL:
Perintis Pendidikan Kepanduan Dunia[1].
oleh
Andrik Suprianto[2]

Baden Powell
Di Indonesia Kepanduan[3] sama itu yang disebut Kepramukaan. Kita ketahui Kepanduan adalah sebuah gerakan internasional yang didedikasikan untuk mengembangkan karakter anak-anak dan pemuda dan melatih mereka untuk tanggung jawab kehidupan dewasa. Gerakan ini merupakan organisasi kepemudaan, baik untuk pria maupun wanita, yang bertujuan untuk melatih fisik, mental dan spiritual para pesertanya dan mendorong mereka untuk melakukan kegiatan positif di masyarakat. Tujuan ini dicapai melalui program latihan dan pendidikan non-formal kepanduan yang mengutamakan aktivitas praktis di lapangan[4].
Ialah Lord Robert Stephenson Smyth Baden-Powell adalah tokoh kepanduan dunia kelahiran London, Inggris, 22 Pebruari 1857 yang dikenal sebagai perintis berdirinya kepanduan dunia. Lewat gerakan kepanduan Baden-Powell menyatukan generasi muda antar benua. Ia melihat saat itu banyak anak muda Inggris yang mengalami kerusakan moral. Karenanya ia berinisiatif untuk mengadakan kegiatan yang dilakukan di luar rumah, sifatnya menarik dan menantang Gerakan kepanduan berdiri berkat Baden powell  disebabkan pengalamannya yang mendasari pembinaan remaja di negara Inggris. Pembinaan remaja inilah yang kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan kepanduan. Gagasan brilian seorang Baden-Powell, selain berbagai kegiatan kepanduannya selain gaul, tapi juga mampu menyatukan generasi muda antara bangsa, antar benua.
Riwayat Robert Baden Powell
Nama lengkapnya adalah Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, yang lebih dikenal sebagai B-P, lahir di 6 Tanhope Street[5]  Paddington, London , pada 22 Februari 1857. Dia adalah anak keenam dan kedelapan dari sepuluh anak-anak dari Pendeta Baden Powell, seorang profesor di Oxford Universitas. Ayahnya meninggal ketika Baden Powell  berusia tiga tahun dan keluarga tersisa tidak terlalu berkecukupan.
 Sejak kecil Baden Powell sudah kelihatan bakat-bakatnya. Kemahiran pada kepanduan adalah dimulai dengan memburu dan memasak hewan di hutan yang berdekatan, yang juga merupakan kawasan terlarang. Dia juga bermain piano dan biola, mampu melukis dengan baik dengan menggunakan kedua belah tangan dengan tangkas, dan gemar bermain drama. Masa liburan dihabiskan dengan ekspedisi belayar atau berkanu dengan saudara-saudaranya[6].
Karier militer Baden Powell dimulai dengan  bergabung dengan pasukan militer di India pada tahun 1876. Kemudian dari tahun1888-1895 dia ditugaskan berturut-turut  di Balkan, Afghanistan, Zululand, dan Ashanti. Sebelum dan selama Perang Boer, ia menjabat sebagai kepala perwira staf selama kampanye di Matabeleland Inggris (1896-1897), Kolonel pasukan kuda Irregular di Afrika Selatan, dan Letnan kolonel pengawal ke-5 Dragoon (1897-1899).
Kemahirannya mengagumkan dan dia kemudian dipindahkan ke dinas rahasia Inggris. Dia sering bertugas dengan menyamar sebagai pengumpul kupu-kupu, memasukkan rancangan instalasi militer ke dalam lukisan-lukisan sayap kupu-kupunya. Kemudian sebagai penghargaannya atas apa yang terjadi di Mafeking[7] Afrika Selatan, ia dipromosikan ke pangkat Mayor Jenderal dan menjadi pahlawan nasional. Pengalaman ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk bagi tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas penyelidik dengan baik.
Pada tanggal 1 - 9 agustus 1907 di Pulau Brownsea, dengan sekitar 20 pemuda  dari semua lapisan,  Baden Powell mengadakan perkemahan percobaan pertama. Lewat perkemahan itu Baden Powell mengajarkan apa yang dimaksud dengan Gerakan Kepanduan. Mereka tinggal di tenda-tenda, memasak makanan mereka sendiri dan belajar banyak ketrampilan melalui permainan. Anak-anak tersebut mendapat gemblengan individu tentang watak dan prakarsa, pengembangan fisik dan moral,kepribadian dan kemandirian, yang kemudian dianggap sebagai awal lahirnya gerakan kepanduan se-dunia.Tanggal 1 agustus 1907 kemudian di tetapkan sebagai awal Gerakan Kepanduan Dunia.
Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepanduan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku ini memuat cerita pengalamannya dan latihan apa yang diperluakan untuk para pandu.Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout. Pada tahun itu juga Baden Powell melayarkan suatu gagasan tentang pendidikan luar sekolah untuk anak inggris, dengan tujuan supaya menjadi manusia inggris, warga inggris dan anggota masyarakat inggris yang baik, sesuai dengan keadaan dan kebutuhan kerajaan inggris raya ketika itu.
Tak lama setelah buku Scouting For Boys diterbitkan, Pramuka mulai dikenal di seluruh Britania Raya. Gerakannya sendiri, secara perlahan tapi pasti, mulai dicoba dan diterapkan diseluruh wilayah kerajaan Inggris dan koloninya. Kemudian pada tahuan 1908 kepanduan berdiri di Gibraltar dan Malta. Kemudian baru setelah tahuan 1910 gerakan ini mulai berdiri di beberapa negara eropa dan luar eropa
Baden Powell pensiun dari kemiliteran pada tahun 1910 dan sepenuhnya mengabdikan dirinya pada Gerakan yang dia dirikan ini. Beberapa regu dan tingkatan  untuk kepanduan dia dirika, semisal mendirikan Girl Guides[8] untuk anggota wanita, Rover scout[9] untuk anggota yang berusia 17 tahun keatas. Selain itu juga dia menulis buku untuk kursus kepelatihan  Pembina kepanduan pada tahun 1914.
Jamboree dunia pertama diadakan di Olympia Hall, London, Inggris pada tahun 1920. Beberapa negara di undang oleh Baden Powell  untuk menyemarakkan kegiatan Jamboree itu. Pada saat itu juga Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).
Gelar Lord pun diberikan kepada Baden Powell oleh Raja George pada tahun 1929, gelar Lord Baden-Powell of Gilwell semakin lekat pada Baden Powell. Gilwell adalah Pusat pelatihan internasional ia telah diciptakan untuk pemimpin kepanduan di Inggris. Akhir riwayat dia meninggal pada 8 Januari 1941, pada usia 83 dan dimakamkan di Nyeri, Kenya. Pada nisan tertulis kata-kata "Robert Baden -Powell, “Chief Scout of the World ". Pergerakan kepanduan  dan Pandu Puteri merayakan 22 Februari sebagai hari Baden Powell, tanggal lahir bersama Robert dan Olave Baden-Powell, untuk memperingati dan meraikan jasa Ketua Pramuka dan Ketua Pandu Puteri Dunia.
Setelah Baden Powell meninggal kegiatan kepanduan di terus kan oleh istrinya yaitu Lady Olave  yang dinikahnya pada tahun 1912. Sejak didirikan Gerakan Kepanduan tersebut pada tahun 1907, hingga saat ini tak kurang dari 28 juta anggota kepanduan dari 216 negara menjadi anggota World Organization Scout Movement (WOSM) yang bermarkas di Geneva, Switzerland dan World Association of Girl Guides and Girl Scouts (WAGGGS). Dan Gerakan pramuka sebagai salah satu anggota WOSM.
Pendidikan kepanduan Baden Powell
Kepanduan , gerakan internasional yang didedikasikan untuk mengembangkan karakter anak-anak dan pemuda dan melatih mereka untuk tanggung jawab kehidupan dewasa. Semenjak didrikan oleh Baden Powell Gerakan kepanduan yang memfokuskan program pada remaja usia 11-18 tahun telah mendapat respon yang menggembirakan, anggota bertambah dengan cepat. Kebutuhan program pun dengan sendirinya bertambah.
Gerakan kepanduan yang menjadi wahana pengemblengan watak dan sikap pribadi yang bertanggung jawab melalui pendidikan dan pelatihan bersama dalam kelompok-kelompok kecil dianggap tepat untuk generasi muda. Program dan kegiatan yang diperkenalkan oleh Baden Powell bisa diandalkan untuk mencegah kecenderungan yang lebih berbahaya karena munculnya generasi muda yang tidak acuh, tidak berwatak, tidak peduli lagi terhadap sesamanya, mengabaikan nilai-nilai luhur budaya bangsa, serta tidak memberi perhatian terhadap kelestarian lingkungan.
Untuk memenuhi keinginan dan ketertarikan para generasi muda pada saat itu, gerakan pramuka menambah empat program dalam organisasinya untuk melebarkan lingkup keanggotaan gerakan pramuka. Keempat program tersebut meliputi : Pendidikan Generasi Muda usia dini, Usia Remaja, pendidikan kepanduan putri, dan pendidikan kepemimpinan bagi pembina.
Keanggotaan Gerakan Kepanduan ini bersifat sukarela, tidak membedakan suku, ras, golongan, dan agama. Pertama-tama, ini berarti bahwa anggota-anggota masuk dengan sukarela, tanpa paksaan. Meskipun demikian, memang perlu dianjurkan, misalnya oleh orang tua atau guru kepada anak-anak untuk menjadi pandu, karena memang tujuannya baik. Semuanya bisa bergaul dan berbaur menjadi satu kesatuan.
Banyak yang diambil manfaat dari kegiatan kepanduan, yang sebagian tidak didapat dalam materi di kelas. Karena kegiatan kepanduan merupakan kegiatan pendidikan luar sekolah dan luar keluarga, siswa berlatih membagi waktu antara kegiatan sekolah, acara keluarga. Berlatih kepanduan banyak memberi poin penting. Sehingga, di mana pun berada, anggota kepanduan selalu periang. Keceriaan ini merepresentasikan sebuah semangat yang kuat dan motivasi dari anakanak berbagai bangsa.
Metode pendidikan kepanduan menurut Lord Baden Powell, merupakan sistem pendidikan kewarganegaraan, dengan jalan permainan dan latihan. Tujuannya adalah untuk memperbaiki mutu warga negara yang akan datang, khususnya dalam karakter atau kepribadian dan kesehatannya. Kepanduan sebagai metode atau cara pendidikan mempunyai dasar-dasar yang pertama adalah Kesukarelaan yaitu sperti yang jelaskan diatas gerakan kepanduan adalah gerakan yang sukarela dan tanpa paksaan.
Kedua adalah Kode kehormatan dan ketentuan moral yaitu Sebagai organisasi yang bertujuan membentuk kepribadian yang baik, kepanduan mempunyai ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi dan ditaati oleh setiap anak maupun orang dewasa yang menjadi anggotanya. Kode kehormatan dan ketentuan moral merupakan pegangan dan cara hidup, di samping agama dan kepercayaan masing-masing. Ketiga Sistem kerukunan yaitu mengenai cara penyelesaian masalah dengan membentuk suatu regu, 
Ke empat sistem tanda kecakapan yaitu suatu cara untuk membangkitkan kemauan anak untuk mencapai suatu hasil atau prestasi, dan berusaha sendiri untuk mendapatkan hasil tersebut, hal ini semacam persyaratan bagi seorang pandu untuk masuk ketingkatan berikutnya, Kelima agar kegiatan kepanduan bersifat menarik perlu diadakan permainan yang mengandung unsur pendidikan,  keenam adalah Penyesuaian dengan perkembangan rohani dan jasmani anak-anak, hal ini berhubungan dengan yang pertama tadi pendidikan kepanduan juga menyesuaikan kesanggupan, kebutuhan dan harapan dari peserta kepanduan.
 Ketujuh Keprasahajaan hidup, dalam pendidikan kepanduan seorang pandu harus bisa hidup sederhana dan meninggalkan kemewahan dan tidak berlebih-lebihan, hal ini tidak dimaksudkan untuk hidup menderita tetapi sebagai latihan pengembangan semangat untuk berusaha memenuhi kebutuhan hidup, baik kebutuhan materiil maupun kebutuhan spiritual. Terakhir adalah Swadaya atau kemandirian, seorang pandu harus dituntut mandiri akan tetapi tidak selalu madiri karena Pembina disini memberikan bantuan, pimpinan, bimbingan, petunjuk setelah para pandu bergerak sendiri sampai batas-batas kemampuannya.[10]
Untuk di Indonesia(gerakan pramuka) di sendiri, sistem semacam ini dalam perkembangan sesuaikan dengan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia yang saat ini sedang membangun. Hal ini sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka dan tercantum dalam Anggaran Dasar organisasi ini. Seiring dengan berkembangnya zaman maka Kegiatan Kepanduan selalu mengikuti kemajuan teknologi dan perkembangan zaman, akan tetapi Gerakan kepanduan tidak akan meninggalkan sifat-sifat yang ditanamkan oleh sang pendirinya. Berlatih kepanduan banyak memberi poin penting. Sehingga, di mana pun berada, anggota kepanduan selalu periang. Keceriaan ini merepresentasikan sebuah semangat yang kuat dan motivasi dari anakanak berbagai bangsa. 
Pendidikan Kepanduan di Indonesia
Munculnya pendidikan kepanduan indonesia pada awla sejarahnya dimulai setelah perang dunia pertama berakhir, pemikiran dan gagasan tentang pendidikan  kepanduan Baden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV - Nederland Indische Padvinders Vereeniging ( Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Setelah itu  para pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon)[11].
Dibandingkan dengan perkumpulan pemuda pada umumnya, kepanduan lebih baik untuk menambah sikap disiplin dan kecakapan-kecakapan jasmani. Semakin banyaknya organisasi kepanduan, maka sempat juga mengadakan Fusi organisasi kepanduan menjadi satu seperti KBI(Kepanduan Bangsa Indonesia) berdiri tahun 1930, Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.
Masa pendudukan jepang organisasi kepanduan dilarang berdiri, organisasi kepanduan sebelumnya dibubarkan, akan tetapi jiwa pandu pemuda indonesia tetap ada dengan diadakanya PERKINO II. Setelah proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Solo sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.
Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia). Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang. Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang keberadaannya.
Gerakan Pramuka (Praja Muda Karana yang berarti Rakyat Muda Yang Berkarya) demikian nama panggilan organisasi kepanduan di Indonesia. Pramuka adalah singkatan dari Praja Muda Karana (Sri Sultan Hamengkubuwono IX), juga dianggap merupakan perpaduan kata pra yang artinya sebelum, dan muka yang artinya depan (yang terdepan). Diharapkan anggota Pramuka mampu menjadi yang terdepan. Gerakan Pramuka didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan dan ditetapkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961 tanggal 20 Mei 1961, sebagai kelanjutan dan pembaharuan gerakan kepanduan nasional Indonesia. Kemudian ditetapkan setiap 14 Agustus sebagai Hari Pramuka.
Gerakan Pramuka adalah nama organisasi yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan di Indonesia, Pramuka adalah nama diri anak didik yang dibina dalam gerakan Pramuka sedangkan kepramukaan adalah ilmu dan materi-materi yang diajarkan dalam gerakan Pramuka. Gerakan Pramuka mempunyai sifat yaitu sebuah Organisasi pendidikan yang anggotanya sukarela, tidak melihat pada unsur Suku, Agama dan Ras (SARA) dan Ikut membantu masyarakat dengan pendidikan non formal, di luar sekolah dan keluarga. Ketentuan dalam Anggaran Dasar gerakan pramuka tentang prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepanduan yang pelaksanaannya seperti tersebut di atas ternyata banyak membawa perubahan sehingga pramuka mampu mengembangkan kegiatannya.
Kesimpulan.
Gerakan kepanduan adalah sebuah gerakan yang dikhususkan untuk pemuda guna melatih kemadirian dan membentuk kepribadian. Gerakan ini didirikan oleh Robert Baden Powell pada tahun 1907 ketika mengadakan perkemahan dengan 20 pemuda inggris. Setelah itu gerakan kepanduan baden pwell dengan cepat menyebar dan diterima oleh seluruh dunia. Hal ini dikarenakan karena gerakan ini sangat menarik untuk mendidik anak-anak untuk melatih kemandirian. Buku baden Powell yang berjudul Scouting For Boys  kini menjadi buku panduan lengkap untuk menjadi seorang pandu. Program dan kegiatan yang diperkenalkan oleh Baden Powell  bisa diandalkan untuk mencegah kecenderungan yang lebih berbahaya karena munculnya generasi muda yang tidak acuh, tidak berwatak, tidak peduli lagi terhadap sesamanya, mengabaikan nilai-nilai luhur budaya bangsa, serta tidak memberi perhatian terhadap kelestarian lingkungan.
Gagasan pendidikan kepanduan baden Powell ini dengan cepat masuk ke Indonesia sehingga memunculkan berbagai organisasi gerakan kepanduan yang berdiri pada masa pergerakan nasional. Namum, setelah Indonesia merdeka tepatnya tahun 1961, didirikan Gerakan Pramuka yang merupakan induk Gerakan Kepanduan di Indonesia. Gerakan Pramuka menpunyai sifat yaitu Organisasi pendidikan yang anggotanya sukarela, tidak melihat pada unsur Suku, Agama dan Ras (SARA) dan Ikut membantu masyarakat dengan pendidikan non formal, di luar sekolah dan keluarga.
Daftar Rujukan
Budi Utomo, Cahyo. 1995. Dinamika Pergerakan kebangsaan Indonesia : dari kebangkiatan hingga kemerdekaan. Semarang : IKIP Press.
Pringgodigdo, A.K. 1967. Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia. Dian Rakyat.
_________________.2003. Robert BADEN-POWEL : Founder of Scouting, A Short History. 15th Cheltenham (SHURDINGTON).( http www.shurdington.org/Downloads/Baden-Powell.pdf 30 desember 2009 pukul 17.56).
__________________. Sejarah Gerakan Pramuka Indonesia. Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas (http://id.wikipedia.org/wiki/ Sejarah_Gerakan_Pramuka_Indonesia.  diakses pada tanggal 14 oktober 2010 Pukul 17:36 WIB).
________________,Kepanduan Sebagai Metode Pendidikan. Mata bumi .(http://www.matabumi.com/features/kepanduan-sebagai-metode-pendidikan. diakses pada tanggal 10 mei 2010 pukul 6.32)
_______________, Kepanduan. Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. (http://id.wikipedia.org/wiki/Kepanduan diakses pada tanggal 10 mei 2010 pukul 6.48)
_______________,Robert Baden-Powell. Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas  (http://id.wikipedia.org/wiki/Robert_baden_powell) diakses pada tanggal 10 mei 2010 pukul 6.48)

[1] Artikel untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Sejarah Pendidikan yang dibimbing oleh Deny Yudo Wahyudi, Spd., M.Hum
[2] Mahasiswa Unversitas negeri malang Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Sejarah SI Ilmu sejarah. NIM 307832410466.
[3] Kepanduan berasal dari kata pandu yang dalam Kamus Bahasa Indonesia adalah penunjuk jalan atau perintis jalan dan anggota perkumpulan pemuda yang bertujuan mendidik anggota- anggotanya supaya menjadi orang yang  berjiwa, kesatria, gagah berani, dan suka menolong sesama makhluk. Pandu dalam Bahasa Inggris adalah Scout yang berarti pengintai atau pandu. Sedangkan arti Kepanduan dalam kamus yang sama memilki arti yang condong kedalam suatu suatu urusan yang berhubungan dengan pandu
[4] http://id.wikipedia.org/wiki/Kepanduan
[5] sekarang adalah Stanhope Terrace
[6] http://id.wikipedia.org/wiki/robert_baden_powell.
[7] sekarang Mafikeng,  pada saat perang boer pasukan Baden Powell yang kalah jumlah dengan pasukan boer terdesak sehingga berjuang mempertahankan kota Mafeking selama 217 hari. Karena kalah jumlah sekelompok pemuda dibentuk dan dilatih baden powell untuk menjadi tentara sukarela. Tugas utama mereka adalah membantu militer mempertahankan kota. Mereka mendapatkan tugas-tugas yang ringan tapi penting misalnya mengantarkan pesan yang diberikan Baden-Powell ke seluruh anggota militer di kota tersebut, sehingga kota Mafeking dapat dipertahankan dalam beberapa bulan(http://id.wikipedia.org/wiki/Kepanduan)
[8] Pandu putri, di Suatu pertemuan untuk semua pramuka diadakan di Crystal Palace di London pada 1908, di mana Baden-Powell menemukan gerakan Pandu Puteri yang pertama. Pandu Puteri kemudian didirikan pada tahun 1910 di bawah pengawasan saudara perempuan Baden-Powell, Agnes Baden-Powell(http://id.wikipedia.org/wiki/Robert_baden_powell)
[9] Penegak putra
[10] http://www.matabumi.com/features/kepanduan-sebagai-metode-pendidikan
[11] Berkembanganya perkumpulan-perkumpulan kepanduan haluan yang sama dengan ibu perkumpulannya dan juga bersifat temapt latihan calon pemimpin, seperti juga adanya dengan perkumpulan-perkumpulan pemuda biasa. Bhakan J.P.O yang didirikan oleh mangkunegara VII digunakan sebagai tempat bibit tentara dan pegawai-pegawai mangkunegara( Pringgodigdo 1980:22-23)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar